Tuesday, June 3, 2014

MEMBANGUN KESIAPAN MENTAL PADA ATLET

Oleh : Pudji Susilowati, S.Psi 

 Beberapa waktu lalu, atlet-atlet kita berjuang untuk memperebutkan piala Thomas dan Uber Cup. Sayangnya tim Thomas dan Uber kita belum berhasil. Tentunya, kegagalan ini menyisakan kekecewaan dan tanda tanya pada sebagian besar masyarakat kita, mengapa team andalan kita kalah. Namun di setiap kejadian pasti ada hikmahnya, karena kita harus belajar dan menganalisa di mana letak kelemahan yang perlu dikelola dan diperbaiki.
Keberhasilan seorang atlet ditentukan oleh kesiapan fisik dan mental. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performanceatlet baik saat latihan maupun saat bertanding. 

Coba Anda bayangkan, jika sebelum bertanding sang atlet mengalami cek cok berat dengan keluarganya, amat mungkin jika situasi itu mempengaruhi kestabilan emosi, daya konsentrasi dan menguras energi. Contoh lain, jika sebelum bertanding sang atlet kurang memiliki kesiapan mental menghadapi lawan yang berat sehingga timbul keraguan yang besar dan rasa tidak percaya diri yang menghalangi kemampuannya untuk tampil optimal.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika sejak dini, soal membina kesiapan mental atlet menjadi porsi yang penting agar masalah kepribadian dan konflik-konflik sang atlet dapat dikelola dengan baik sehingga ia tetap tampil optimum.

Pentingnya Kesiapan Mental Bagi Atlet

Stress sebelum bertanding adalah hal yang lumrah, namun mampu mengelola stress atau tidak adalah sebuah kemampuan yang harus ditumbuhkan. Stress bisa jadi pemicu semangat dan motivasi untuk maju, namun stress berlebihan bisa berdampak negatif. Tanpa kesiapan mental, sang atlet akan sulit mengubah energi negative (misal, yang dihasilkan dari keraguan penonton terhadap kemampuan sang atlet) menjadi energi positif (motivasi untuk berprestasi) sehingga akan menurunkan performancenya (dengan gejala-gejala sulit berkonsentrasi, tegang, cemas akan hasil pertandingan, mengeluarkan keringat dingin, dll). Bahkan sangat mungkin jika sang atlet terpengaruh oleh energi negatif para penonton.

Faktor penentu

Urusan energi dan emosi begitu signifikan dampaknya bagi prestasi dan penampilan sang atlet, sementara kita tidak bisa mensterilkan atlet dari masalah yang datang dan pergi dalam kehidupannya. Namun jika ditelaah, rupanya menurut Nasution (2007) ada beberapa faktor yang menentukan mudah tidaknya seorang atlet terpengaruh oleh masalah.

1. Berpikir positif

Bisa atau tidaknya seorang atlet berpikir positif, bisa mempengaruhi mentalitasnya di lapangan. Kemampuan menemukan makna dari tiap peluang, event, situasi, serta orang yang dihadapi adalah cara untuk menimbulkan pikiran positif. Sering terdengar bahwa pemain A atau B tidak terduga bisa memenangkan pertandingan padahal targetnya adalah berusaha main sebaik mungkin. Alasannya, karena lawannya bagus dan pertandingan ini jadi moment penting untuk meng up grade­ kualitas diri dan permainannya. 

Artinya, sang atlet mampu melihat sisi lain yang membuat dirinya tidak terbebani ambisi. Pikiran rileks dan focus pada permainan berkualitas akhirnya mempengaruhi sikap atlet tersebut saat bertanding dimana ia jadi berhati-hati dan cermat dalam proses, dan tidak grasah grusuh ingin cepat-cepat mencetak skor.

Jadi, pikiran positif bisa menggerakkan motivasi yang tepat, sehingga mengeluarkan besaran energi dan tekanan yang tepat untuk menghasilkan tindakan konstruktif. Dampaknya bisa beragam, bisa kerja sama yang baik, performance yang optimum, atau pun kemenangan.

2. Motivasi

Tingkat motivasi dan sumber motivasi atlet akan mempengaruhi daya juangnya. Kalau kurang termotivasi, otomatis daya juangnya pun kurang. Kalau highly motivated, maka daya juangnya juga tinggi. Kalau sumber motivasi ada di luar (ekstrinsik), maka kuat lemahnya daya juang sang atlet pun sangat situasional, tergantung kuat lemah pengaruh stimulus. Contoh, makin besar hadiahnya, makin kuat daya juangnya. Makin kecil hadiahnya, makin kecil usahanya.

Yang paling baik jika sumber motivasi ada di dalam diri, tidak terpengaruh cuaca apalagi iming-iming hadiah. Atlet yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, maka sejak awal berlatih dia sudah secara konsisten dan persisten mengusahakan yang terbaik. Kepuasannya terletak pada keberhasilannya untuk mencapai yang terbaik di setiap tahap proses latihan, bukan hanya saat bertanding. Masalah yang ada pasti punya pengaruh, namun selama motivasi internalnya kuat, atlet tersebut mampu untuk sementara waktu menyingkirkan beban emosi yang dirasa memperberat gerakannya.

3. Sasaran yang jelas

Mengetahui sejauh mana dan setinggi apa sasaran yang harus dicapai, mempengaruhi tingkat daya juang, usaha dan kualitas tempur atlet. Sementara, ketidakpastian bisa melemahkan motivasi. Ketidakpastian ini bentuknya beragam. Kalau tidak jelas siapa musuhnya, sasarannya, medan perangnya, tingkat kesulitannya, targetnya, waktunya, akan membuat sang atlet kebingungan dan energi nya juga tidak fokus, strategi nya pun tidak spesifik dan standar kualitas nya jadi tidak bisa ditentukan, bisa terlalu rendah bisa juga terlalu tinggi. Dalam keadaan membingungkan seperti ini, atlet jadi sangat rentan terhadap masalah.

4. Pengendalian emosi

Ketidakmampuan mengendalikan emosi bisa mengganggu konsentrasi dan keseimbangan fisiologis. Pengendalian emosi tidak bisa muncul dalam semalam, karena sudah menjadi bagian dari kepribadian atlet. Hal ini bukan berarti tak bisa dirubah, namun perlu proses untuk mengembangkan kemampuan mengelola emosi dengan proporsional. Jadi, kalau atlet tersebut masih punya masalah dalam pengendalian emosi, maka dia lebih mudah terstimulasi oleh berbagai masalah apapun bentuknya, entah itu kelakuan penonton / supporter, sikap pelatih, tindakan teman-temannya, dsb.

5. Daya tahan terhadap stress

Jika tingkat stres berada di atas ambang kemampuan sang atlet dalam memanage stresnya maka akan mengakibatkan prestasi atlet menurun, namun jika tingkat stres berada dibawah ambang maka atlet tidak akan termotivasi untuk berprestasi. Jika tingkat stres berada pada level toleransi kemampuannya maka atlet akan mampu berprestasi.

5. Rasa percaya diri

Kurangnya rasa percaya diri akan mempengaruhi keyakinan dan daya juang sang atlet. Masalah yang muncul saat berlatih maupun bertanding bisa saja memperlemah rasa percaya dirinya, meski sang atlet sudah berlatih dengan baik. Apalagi jika masalah yang dihadapi berkaitan dengan konsep dirinya. Misalnya, sang atlet selalu memandang dirinya kurang baik, kurang sempurna, maka seruan "uuuuuu" penonton bisa dianggap konfirmasi atas kekurangan dirinya, meskipun pada kenyataannya atlet tersebut tergolong berprestasi.

6. Daya konsentrasi

Atlet yang punya kemampuan konsentrasi tinggi, cenderung mampu mempertahankan performance meski ada gangguan, interupsi atau masalah. Kalau daya konsetrasi atlet rendah, maka ia mudah melakukan kesalahan jikalau terjadi interupsi baik saat latihan maupun pertandingan.

7. Kemampuan evaluasi diri

Kemampuan evaluasi ini juga diperlukan untuk melihat hubungan antara masalah dengan performance-nya. Tanpa kemampuan untuk melihat ke dalam, atlet akan terjebak dalam masalah dan kesalahan yang berulang.

8. Minat

Jika si atlet memang memiliki minat yang tinggi pada cabang olahraga yang dipilihnya maka ia akan melakukan olahraga tersebut sebagai suatu kesenangan bukan sebagai beban.

9. Kecerdasan (emosional dan intelektual)

Kecerdasan emosional dan intelektual merupakan elemen yang dapat memproduksi kemampuan berpikir logis, obyektif, rasional serta memampukannya mengambil hikmah yang bijak atas peristiwa apapun yang dialami atau siapapun yang dihadapi.

Faktor-faktor tersebut di atas menjadi PR bagi setiap atlet dan bukan semata-mata PR pelatih karena justru faktor tersebut berkaitan erat dengan dunia internal sang atlet. Keberadaan pelatih sangat penting, namun kemauan dan usaha keras pihak atlet lebih menentukan tingkat keberhasilan maupun prestasinya. Inisiatif untuk memperbaiki diri atau mengembangkan sikap mental positif lebih terletak pada atlet dari pada pelatih. Bagaimana pun juga, perubahan yang dipaksakan dari luar, hasilnya tidak efektif, malah bisa menimbulkan problem serius.

Peran pelatih dalam membina kesiapan mental atlet.

Tidak ada jalan pintas untuk membina kesiapan mental seseorang termasuk atlet, dan tidak ada jalan pintas bagi atlet untuk sampai pada prestasi puncak. Perlu kerja sama yang baik antara atlet dengan Pembina atau pelatihnya. Menurut Karyono (2006), pelatih diharapkan menjadi konselor yang mampu memahami karakter atlet asuhannya dan bisa memberikan bimbingan yang konstruktif terutama untuk membangun kesiapan dan kekuatan mental. 

Beberapa hal yang dibutuhkan oleh atlet:

1. Giving encouragement than criticism 

Sikap dan kata-kata pelatih most likely akan di dengar dan di percaya oleh atlet asuhannya. Jika pelatih mengatakan atletnya buruk, lemah, payah, bisa ditunggu dalam beberapa waktu kemudian kemungkinan atlet tersebut akan lemah dan payah. Meski pelatih dituntut untuk tetap jujur dalam memberikan opini dan penilaian, namun hendaknya opini dan penilaian tersebut sifatnya obyektif dan rasional, bukan emosional. Kata-kata kasar yang bersifat melecehkan atau menghina, lebih menjatuhkan moral daripada menggugah semangat.

2. Respect

Relasi yang sehat antara pelatih dan atlet jika di antara keduanya ada sikap saling menghargai. Pelatih memotivasi, menempa mental dan skill ke arah pengembangan diri atlet. Kemampuan untuk menghargai, membuat hubungan antara keduanya tidak bersifat manipulative, saling memanfaatkan. Terkadang tanpa sadar, atlet memanfaatkan pelatih maupun bakatnya sendiri untuk ambisi yang keliru dan pelatih juga menggunakan atlet sebagai extension of her/his image. True respect, mendorong pelatih untuk tahu apa kebutuhan sang atlet; dan mendorong atlet untuk menghargai eksistensi pelatih sebagai orang yang mendukungnya mencapai aktualisasi diri.

3. Realistic Goal

Sasaran realistik harus ditentukan dari awal supaya baik pelatih dan atlet, bisa menyusun break down planning & target. Sasaran harus menantang tapi realistis untuk dicapai. Sasaran yang tidak realistik bisa membuat atlet minder, inferior, atau jadi terlalu percaya diri, over estimate self karena terlalu yakin dirinya sanggup dan pantas untuk jadi juara.

4. Problem Solving

Siapapun bisa terkena masalah, baik pelatih maupun atletnya. Pelatih yang bijak mampu mendeteksi perubahan sekecil apapun dari atlet asuhannya yang bisa mempengaruhi kestabilan emosi, konsentrasi dan prestasi. Perlu pendekatan yang tulus untuk membicarakan kendala atau problem yang dialami atlet supaya bisa menemukan sumber masalah dan mencari penyelesaian yang logis. Jika sang atlet punya masalah dalam mengendalikan kecemasan sebelum bertanding, maka pelatih bisa mengajaknya menemukan sumber kecemasan dan mengajarkan untuk berpikir logis dan rasional. Pelatih bisa memotivasi atlet mengingat momen-momen paling berkesan yang dialaminya dan me review proses yang mendorong keberhasilan di masa lalu. Selain itu, relaksasi progresif (relaksasi otot) dan latihan pernafasan juga bermanfaat menurunkan ketegangan.

5. Self awareness

Atlet perlu dibekali cara-cara pengendalian emosi yang sehat supaya ia bisa me-manage kesuksesan maupun kegagalan secara rasional dan proporsional. Ketidakmampuan me-manage kesuksesan bisa membuat atlet lupa daratan karena self esteemnyamelambung, sementara kegagalan bisa membuat atlet depresi karena melupakan kemampuan aktualnya. Oleh sebab itu, atlet juga perlu didorong untuk mengenal siapa dirinya, mengetahui dimana kelemahan dan kelebihannya secara realistik, dan memahami di mana titik rentan diri yang perlu di kelola dengan baik. Jika atlet punya pengenalan diri yang proporsional, ia cenderung lebih aware dan prepare terhadap berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

6. Managing stress and emotion

Managing emotion juga terkait erat dengan pengenalan diri. Atlet yang bisa mengenal dirinya, akan tahu kecenderungan reaksinya dan dampak dari emosinya terhadap diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, pelatih perlu berdiskusi bersama atletnya, hal-hal apa saja yang membuat atlet-atletnya merasa senang, marah, sedih, cemas, dll dan mengenalkan alternative pengendalian emosi. Pengendalian emosi yang sehat, akan mengembangkan ketahanan terhadap stress karena tidak ada penumpukan emosi yang membebani diri dan membuat energy bisa digunakan untuk hal-hal yang produktif.

6. Good interpersonal relation 

Hubungan baik dan tulus, jujur dan terbuka antara atlet dan pelatih, bisa memotivasi atlet secara positif. Rasa tidak percaya, tidak mau terbuka, jaim (jaga image), akan mendorong hubungan kearah yang tidak sehat di antara kedua belah pihak. Sikap terbuka dan jujur ini hendaknya sejak awal di tunjukkan oleh pelatih sebagai role model bagi para atlet binaannya. Mengkomunikasikan tujuan, harapan, kritikan (konstruktif), masukan, perasaan, pendapat, kendala bahkan terbuka terhadap kekurangan dan kelebihan diri sendiri akhirnya bisa jadi budaya positif yang membantu para atlet membangun sikap mental positif.

Bagaimana pun juga, menang atau kalah merupakan hal yang biasa dalam sebuah pertandingan. Oleh karenanya, setiap pelatih perlu mentransfer tidak hanya keahlian dan ketrampilan namun juga sikap mental yang benar. Punya keahlian namun tidak didukung sikap mental yang dewasa salah-salah bisa membawa dampak yang tidak diharapkan. Semoga dengan pembahasan ini, baik dari pihak atlet maupun pelatih sama-sama melihat pentingnya membangun sikap mental yang kuat untuk mendukung prestasi atlet di lapangan, maupun dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Mari kita beri support atlet-atlet kita! Semoga bermafaat. Maju terus atlet Indonesia!


Daftar Pustaka
Karyono, 2006. Sang Juara Harus Dicetak. Majalah Psikologi Plus, Edisi Juli 2006.
Nasution, Y. (2007) Latihan Mental Bagi Atlet

Thursday, May 15, 2014

PSIKOLOGI KEPELATIHAN

Falsafah kepelatihan

Lahirnya seorang juara tidak dapat terlepas dari peranan pelatih. Atlit dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar lahirnya seorang juara. Persaingan ketat dalam olahraga dewasa ini telah melibatkan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga untuk dapat memenangkan pertandingan tidaklah cukup bermodalkan bakat saja dan mutlak diperlukan bantuan dari berbagai disiplin ilmu dan pelatih adalah pemegang utamanya.

Bakat sebagaimana telah disinggung dimuka merupakan variable yang memungkinkan seorang atlit mencapai prestasi tinggi dalam cabang olahraga tertentu. Bakat individu tidak akan berkembang apabila tidak diberi kesempatan berkembang. Dengan hanya memiliki bakat individu tidak akan berkembang mencapai prestasi puncak apabila tidak diberi perlakuan-perlakuan secara intensif dan benar. Sesuai teori konvergensi perkembangan individu akan ditentukan oleh factor perlakuan serta pengaruh-pengaruh dari luar.

Penampilan seorang atlit dapat di tinjau dari 4 dimensi antara lain :
(1) Dimensi Kesegaran Jasmani
(2) Dimensi Keterampilan
(3) Dimensi bakat pembawaan fisik
(4) Dimensi psikologik

Maka dari itu seorang Pelatih harus memperhatikan ke 4 hal tersebut, dan memerlukan kerjasama dengan ilmuwan berbagai disiplin ilmu, disamping tugas pokonya meningkatkan ketrampilan dalam segi tehnik, taktik, dan strategi pertandingan.

Falsafah Dasar

Kepelatihan merupakan usaha atau kegiatan memberi perlakuan (treatments) untuk membantu atlit agar pada akhirnya atlit dapat mengembangkan diri sendiri dan meningkatkan bakat kemampuan, ketrampilan, kondisi fisik, pengetahuan, sikap-sikap, penguasaan emosi serta kepribadian pada umumnya.

Dalam olahraga atlit diharapkan dapat berbuat sebaik-baiknya yang berarti kemampuan pribadinya dapat berfungsi baik dalam suatu tingkat integritas tertentu dan menunjukkan kematangan emosional serta dapat menguasai diri.

Pendapat para ahli pada umumnya menunjukkan kecenderungan yang sama yaitu bahwa olahraga dapat memberi dampak positif pada individu seperti peningkatan tanggung jawab, kejujuran dalam bermain, memperhatikan orang lain, kepemimpinan, menghargai para pelatih, wasit, dan pembina, setia, toleransi, disiplin yang akhirnya dapat diharapkan menjadi warga negara yang baik.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin meningkat, perkembangan masyarakat selalu meningkat dan tuntutan pemuda juga selalu meningkat. Ini semua harus mendapatkan perhatian para pelatih agar tidak tertinggal dalam upaya berlomba mencapai prestasi setinggi-tingginya. 

Disamping itu perkembangan masyarakat dan pemuda harus dipahami agar perlakuan-perlakuan dan latihan-latihan yang diberikan sesuai dengan keadaan, tuntutan dan kebutuhan. Melalui kegiatan olahraga diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan pribadi atlit, disamping upaya peningkatan prestasinya.

Kepribadian Pelatih


Keberhasilan pembinaan atlit akan sangat ditentukan hasil interaksi antara pelatih dan atlit yang dibina. Sehubungan itu setiap pelatih harus memahami sifat-sifat kepribadian atlitnya, disamping itu tiap pelatih juga harus memahami sifat-sifat pribadinya sendiri agar dapat menyesuaikannnya pada waktu berinteraksi dengan atlit yang memiliki sifat intravert dan ektravert, sifat terbuka dan senang bergaul dengan orang lain.

Berhasilnya pembinaan tidak hanya tergantung dari kesediaan atlit menyesuaikan diri dengan sikap dan kemauan pelatih tetapi juga tergantung pada kemampuan pelatih, menyesuaikan sikap dan tindakannya terhadap sifat-sifat kepribadian atlit yang dibinanya.

Pelatih harus memahami cara-cara yang tepat untuk menimbulkan motivasi atlit, sehingga akhirnya dengan kemauan sendiri atlit berusaha mencapai target yang ditetapkannya, untuk mencapai prestasi lebih tinggi, memenangkan pertandingan dan memecahkan rekor sendiri.


Setiap pelatih perlu memahami sifat-sifat kepribadiannya sendiri untuk dapat menyadari kelemahan-kelemahannya dan selanjutnya berusaha mengatasi kelemahan tersebut. Pada hakekatnya tidak ada manusia yang sempurna, juga pelatih harus menyadari bahwa upaya untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya selalu perlu dilakukan oleh seorang pelatih untuk mencapai prestasi atlit yang dibinanya.

Sikap Pelatih Menghadapi Atlit

Sikap harus positif-proaktif, penuh tanggung jawab terhadap kemajuan atlit dan dilandasi optimisme bahwa atlit yang dibina akan selalu mampu meningkatkan prestasi dibawah bimbingannya. 

Setiap pelatih harus mempunyai falsafah yang jelas mengenai : (1) Apa yang akan dilakukan (2) Mengapa hal tersebut perlu dilakukan (3) Bagaimana melaksanakan dengan memahami segala kemampuan dan kekurangan atlitnya serta memperhatikan kemungkinan dampak-dampak positif atau negatif yang dapat terjadi.

Hal diatas tidak mudah dilakukan dan memerlukan pengalaman yang perlu dipahami yaitu bahwa kepelatihan bukan hanya bahwa upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan fisik dan ketrampilan tetapi meliputi juga perkembangan motivasi, sikap, dan kepribadian atlit.

Tugas dan Peranan Pelatih

Setiap pelatih harus selalu sadar dan memahami sasaran yang ingin dicapai dan tujuan akhir suatu latihan untuk meningkatkan prestasi dan sedapat mungkin mendapatkan kemenangan dalam pertandingan. Hal ini penting namun pelatih hendaknya menyadari pula bahwa yang lebih penting lagi adalah peningkatan prestasi atlit serta perkembangan pribadi atlit. 

Kemenangan dalam suatu pertandingan bukanlah akhir sebuah perjalanan seorang atlit karena setiap kemenangan atau kekalahan merupakan awal dari suatu perjalanan untuk menghadapi kemenangan atau kekalahan berikutnya.

Banyak pelatih mengharapkan kemenangan bagi atlitnya dalam waktu pendek. Hal ini kadang-kadang tidak menguntungkan dan bisa berbahaya kalau dasarnya kurang kuat. Sehingga perkembangan selanjutnya justru merugikan atlit yang terlalu cepat dipacu untuk menang dan untuk mencapai kemenangan sering sekali diberi latihan yang melebihi kemampuannya. 

Cara seperti ini dapat menimbulkan akibat ”over training” dan pada akhirnya atlit mengalami kejenuhan untuk berlatih dan berhenti sebagai atlit sebelum mencapai umur ideal untuk bisa berprestasi setinggi-tingginya. Gejala semacam ini disebut ” burn out ” yaitu atlit dipacu atau diberi latihan berlebihan dengan harapan cepat matang sebagai juara, sedangkan secara fisik dan mental atlit yang bersangkutan belum siap.

Pengertian tentang ”golden age” untuk tiap-tiap cabang olahraga perlu dipahami agar dapat mebuat perencanaan latihan secara teratur, terarah, & berkesinambungan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya pada usia ideal atlit dengan memanfaatkan seluruh potensinya. Untuk itu semua jelas dibutuhkan pendekatan individual agar memahami kemampuannya dan sifat-sifat atlit yang dibina.

Sehubungan dengan upaya menyiapkan atlit untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya dibutuhkan pengetahuan mengenai psokologi atlit untuk bisa memahami gejala tingkahlakunya untuk bisa memberikan perlakuan setepat-tepatnya. 

Menurt Singer (1984) ada beberapa alasan mengapa seorang atlit berhenti dan tidak melanjutkan aktivitas olahraga yaitu disebabkan :
(1) Kegiatan yang menjemukan
(2) Kegiatan yang kurang menimbulkan tantangan rangsangan
(3) Kegiatan tidak menyenangkan
(4) Pengalaman yang didapat dalam kegiatan menimbulkan frustasi dan kekecewaan
(5) Para atlit merasa takut gagal
(6) Para atlit merasa takut untuk sukses
(7) Para atlit tidak mendapatkan pengakuan
(8) Para atlit tidak menetapkan sasaran capaian secara realistis yang ingin dicapai terlalu tinggi
(9) Sistem penunjangnya (keluarga, teman, pelatih) terlalu lemah

Untuk dapat melakukan tugas dan peranan pelatih dengan sebaiknya maka beberapa hal dibawah ini perlu mendapat perhatian yaitu :

(1) Menciptakan komunikasi yang sebaik-baiknya antara pelatih dengan atlit
(2) Memahami watak, sifat-sifat, kebutuhan dan minat
(3) Pelatih harus menjadi motivator
(4) Membantu atlit dalam memecahkan problem-problem yang dihadapi.

Atlit adalah orang yang selalu dihadapkan kepada permasalahan baik permasalahan mengejar prestasi, menghadapi tekanan lawan maupun penonton, kemungkinan mengalami kegagalan dan sebagainya. Sehubungan dengan itu maka selalu harus dipikirkan bagaimana menyiapkan atlit agar matang dalam menghadapi pertandingan-pertandingan. Belajar mengatasi stres merupakan hal yang sangat penting agar dapat memiliki kematangan sebagai juara.

Permasalahan-permasalahan yang bersifat tehnis maupun pribadi selalu dihadapi atlit dan untuk itu pelatih harus selalu peka dan selalu memperhatikan keadaan dan perkembangan individu atlit yang dibina.
Sumber : kreasijaskes.blogspot.com

Tuesday, May 6, 2014

ASPAR JAELOLO JUARA DUNIA KIA World Extreme Games 2014 Shanghai, MODAL DENGKUL alias BIAYA SENDIRI

Aspar "Babon" Jaelolo pemanjat tebing asal DKI Jakarta, melengkapi 1 set medali yang di raih pemanjat Indonesia lainnya. Setelah rekan  sedaerahnya Tita Supita sehari sebelumnya meraih medali perak dengan waktu 25,86 detik, kalah dari Tamara Kuznetsova pemanjat Kazakhstan yang menorehkan waktu 24,86.  Sedangkan medali perunggu di raih Alina Gaidamakina dari Rusia dengan waktu 29,04 setelah mengalahkan rekan senegaranya Yuliya Levochkina. Pada babak kualifikasi Tita Supita hanya mampu menempati peringkat 11 dengan waktu 45,38  sedangkan pemanjat putri Indonesia lainnya Muji Mulyani (Jakarta) puas di peringkat 22 dengan torehan waktu 101,64.

Kompetisi olahraga ekstrem ini dilaksanakan selama 4 hari ini mulai tanggal 30 April - 3 Mei ini menyediakan total hadiah uang US $ 250.000.

Kompetisi yang mempertandingkan cabang olahraga yang menguras adrenalin ini meliputi BMX, inline skate, skate board, moto cross free style, dan speed climbing ini diikuti oleh hampir seluruh atlet top dunia dari berbagai negara.  Australia, Brazil, China, Chinese Taipei, Columbia, Czech Republic, Denmark, Finland, Germany, Hong Kong SAR, Indonesia, India, Japan, Korea, Kazakhstan, Lebanon, Malaysia, Philippines, New Zealand, South Africa, Singapore, Spain, Thailand, Ukraine, United States of America, Venezuela dll.

Tempat kompetisi : KIC Jiangwan Sports Centre, Shanghai, China 346 Guohe Road, Yangpu District, Shanghai, PRC

Aspar "Babon" Jaelolo merupakan salah satu debutan pemanjat Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia dalam event KIA World XGames 2014 di Shanghai, China 6 Mei 2013 lalu. Pada babak final Aspar mengalahkan juara bertahan kompetisi ini pada tahun 2013, yakni Sergei Sinitcyn dari Rusia, sedangkan medali perunggu direbut pemanjat Indonesia Abudzar Yulianto (Jatim) dengan catatan waktu 21,45. 

Aspar menjuarai kompetisi speed dengan jalur klassik ini dengan waktu18,09 sedangkan lawannya Sergei Sinitcyn  waktunya18,27. Kia World Extreme Games ini diikuti hampir seluruh pemanjat terbaik dunia baik putra maupun putri. Seperti peringkat 1 Kokorin Rusia, LiborHroza dari Czech,  jagoan tuan rumah juara dunia 2011 Qi xin Zhong, Iuliia Kaplina (Rusia), MariiaKrasavina (Rusia), Anouck Jaubert (Francis) dan YuliyaLevochkina (Rusia), 



Dengan menjuarai tersebut Babon panggilan akrab Aspar berhak mengantongi hadiah uang US $8000 atau sekitar Rp. 90 juta. Dengan meraih medali emas di kejuaraan ini Babon menyamai prestasi Etti Hendrawati yang juga pernah menjuarai World Exteme Games pada tahun 2000 silam. 

Tetapi dibalik kegembiraan dan kehebatan Aspar ini, ternyata keberangkatan ke Shanghai untuk mengikuti kompetisi ini, tidak bisa pergi kompetisi dengan nyaman, karena, keberangkatan ini menggunakan biaya sendiri yang menghabiskan uang tidak kurang dari Rp. 15.000.000 di luar uang saku. Yang meringankan bebannya, kebetulan Aspar mendapatkan tiket pesawat murah untuk ke Shanghai, jadi perjalanan sekarang relatif lebih murah, bila dibandingkan biasanya kalau kompetisi ke China pasti menghabiskan tidak kurang dari 20 juta.


Hal inilah yang perlu di contoh oleh pemanjat dan olahragawan Indonesia lainnya, untuk meraih prestasi tinggi diperlukan totalitas berupa pengorbanan tenaga, pikiran, waktu dan uang dari kantong sendiri. Karena prestasi yang diraih sesungguhanya untuk dirinya sendiri, walaupun atas nama bangsa, daerah dan perkumpulan. Seperti halnya Etti Hendrawati sewaktu juara X Games tahun 2000 di San Fransisco Amerika, dia bisa berangkat ke Amerika setelah mendapatkan pinjaman uang dari orang lain. 



Perjalanan untuk meraih juara bagi Aspar ini terbilang tidaklah semudah menyalakan rokok. Karena pada babak kualifikasi Babon hanya menempati peringkat 15 dengan waktu 31,09 setelah pada kualifikasi jalur 1 fall, dan waktu ini masih di atas pemanjat Indonesia Galar Pandu (Jatim) peringkat 16 yang mencatat waktu 31,40. Sedangkan pemanjat lain Ismu Nugroho Adi N (Yogyakarta) tidak lolos putaran final karena hanya menempati rangking 21 dengan waktu terbaik 38,72. 

Sedangkan pemanjat Indonesia Abudzar Yulianto (Jatim) menempati rangking 6 dengan waktu kualifikasi terbaik 27,45. Dengan kepercayaan tinggi Aspar di semi final bisa mengalahkan seniornya Abudzar Yulianto dan pada babak final bisa menghempaskan lawan beratnya, peringkat 1 pada babak kualifikasi, sekaligus juara bertahan Xgames 2013 Sergei Sinitcyn dari rusia. Jadilah Aspar juara yang tidak terduga oleh siapapun sebelumnya.

Itulah kompetisi speed panjat tebing, seeded atau peringkat atas pada babak kualifikasi tidak menjamin pemanjat tersebut dengan mudah melenggang tampil sebagai juara. Akan tetapi pemanjat yang tetap fokus dan konsentrasi pada jalurnya, memanjat dengan tenang dan rileks, sehingga pemanjatannya bersih tidak membuat kesalahan pada setiap pertandingan, tidak meremehkan atau takut siapapun lawannya, dialah yang akan keluar menjadi juara.  











Semoga dengan kemenangan atlet panjat tebing Indonesia ini dapat membangkitkan semangat pemanjat Indonesia lainnya, untuk lebih bekerja keras dalam latihan, rajin menabung, dan tidak mudah patah semangat, agar bisa memiliki kesempatan untuk mengikuti kompetisi di luar negeri, yang persaingannya teramat ketat dan berat. 

Semoga pemerintah dan pengusaha Indonesia segera membuka mata terhadap panjat tebing, dan tidak menutup mata terhadap kemampuan anak bangsa ini untuk berprestasi, walaupun dengan dengan keterbatasan, biaya dan inisiatif sendiri ternyata dapat mengibarkan merah putih serta mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Hasil lengkap kompetisi KIA World Extreme Game 2014 di Shanghai, China dapat dilihat di bawah ini 


Thursday, May 1, 2014

DHOHIR FARISI KETUA UMUM PP FPTI 2014 - 2018

Dhohir Farisi terpilih menjadi Ketua Umum PP FPTI, yang dipilih melalui Munaslub (musyawarah nasional luar biasa) PP FPTI yang dilaksanakan di Camp Consina Outdoor Service, Gunung Geulis - Bogor, 26 - 27 April 2014 lalu. 

Munaslub dilaksanakan dengan dengan agenda tunggal pemilihan Ketua Umum pp FPTI periode 2014 - 2018.   

Dalam munaslub tersebut ada tiga nama yang bersaing untuk menjadi calon ketua umum PP FPTI menggantikan Akil Mochtar yang sedang berhalangan. Tiga calon tersebut diantaranya Dhohir Farisi, anggota DPR RI yang juga menantu mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Wali Kota Palembang Romi Herton, dan calon dari internal PP FPTI Kurnia Bakti. 

Namun dalam sesi pemilihan Dhohir Farisi akhirnya terpilih menjadi ketua umum PP FPTI dengan mengantongi 18 suara sementara Kurnia Bakti 9 suara. Sementara Romi Herton gugur karena tak memenuhi persyaratan. “Munaslub ini diikuti 27 pengprov termasuk Provinsi baru Kalimantan Utara (Kaltara).

Dalam pidatonya Dhohir tak banyak menyampaikan janji ketika terpilih menjadi ketua umum. Dhohir hanya mengatakan, panjat tebing memrupakan olahraga yang berhasil mengangkat nama Indonesia dengan prestasi internasional. “Pesan ketua umum untuk kedepannya, prestasi harus ditingkatkan. Beliau juga inginkan FPTI yang keren, baik keren prestasinya dan keren organisasinya.

Profil Dhohir Farisi :

Nama Lengkap : Dhohir Farisi 
Nama Panggilan : Farisi
Agama : Islam
Tempat Lahir : Probolinggo, Rabu, 11 April 1979
Zodiac : Aries, 
Istri : Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid)

Lahir di kota Probolinggo, Jawa Timur, Dhohir Farisi adalah salah satu anggota DPR RI wakil dari Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) periode 2009-2014 dan duduk sebagai anggota komisi VII yang membidangi bagian energi sumber daya mineral, riset, teknologi, lingkungan hidup. Sebelum menjabat sebagai anggota Dewan, pria ganteng ini bekerja di PT. Red White Comm, Wijaya Center. 


Dhohir Faris putra pasangan H. Maruf Hasyim dan Hj. Marufah merupakan lulusan Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta, selepas kuliah beliau sempat tinggal di Italia selama satu tahun, karena mendapatkan beasiswa studi bahasa di sana.

Selain dikenal sebagai wajah baru saat mulai dilantik di Senayan 2009 lalu, nama Farisi juga sempat memenuhi halaman media nasional ketika lelaki bertinggi 187 centimeter ini meminang putri mantan Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurahman Wahid atau Gus Dur, tepat 2 minggu setelah masa pelantikannya. 

Keluarga Faris masih memiliki ikatan darah dengan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin (paman) dan keluarga Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Rangkang Kraksaan. Politikus kawakan PPP, Tosari Wijaya, juga masih terhitung sebagai paman Faris. Hasan Aminuddin juga punya peran mempertemukan Faris dengan Yenny  kali pertama bertemu dalam acara istighotsah Partai Gerindra di gedung KONI Surabaya, Maret 2009.

Cinta memang buta, demikian kata orang. Dan mungkin benar juga bagi Farisi dan Yenny. Jelas-jelas berasal dari dua partai berbeda dengan agenda politik yang berbeda juga ternyata tidak menghalangi keduanya menggalang persamaan pandangan dalam berbagi bahtera hidup. Pertemuan awal mereka bermula saat Farisi melihat Yenny terpisah dari rombongan partainya dan berinisiatif mengantar Yenny kembali. Setelah berterima kasih dan bertukar nomor telepon, keduanya kembali berpisah dan disibukkan dengan agenda partai masing-masing. 

Namun, justru perpisahan tersebut yang menjadi awal pertemuan kedua insan politik ini dalam satu bahtera rumah tangga. Beberapa saat kemudian mereka saling bertegur sapa melalui telepon dan seterusnya memutuskan untuk menikah. Pada 15 Oktober 2009 mereka menikah. Dan hingga kini Dhohir dan Yenny dikaruniai dua anak.

Selamat Datang di Panjat Tebing Mas Farisi, semoga dapat menjalankan amanah dengan baik dan sampai akhir periode. Kami yakin mas Faris akan bisa membawa panjat tebing Indonesia lebih populer, maju, berkembang, dan semakin berprestasi.

Tuesday, April 22, 2014

Bangun Pagi = Rahasia Kesuksesan

Biasanya, jika sedang mendevelop website atau mengerjakan sesuatu di depan komputer di waktu malam seperti ini, saya baru akan tidur setelah lewat pukul 00:00.

Kebiasaan yang kurang baik.

Teringat saya saat berdiskusi pendek dengan ibu saya. Beliau seorang dosen kimia di perguruan tinggi negeri di bandung, dan juga pembicara nasional untuk perusahaan distribusi makanan kesehatan.

” Orang- orang yang terbiasa begadang, di saat umur 40 ke atas akan bermasalah organ hatinya. apalagi yang biasa malam – malam di luar rumah. relatif lebih mudah terkena paru – paru basah karena di malam hari, tumbuhan pun ikut menghirup oksigen seperti manusia dan menghasilkan Uap Air serta gas co2.”

Yah, alasan kesehatan itu sebenarnya sudah cukup untuk memacu saya agar tidur lebih tepat waktu. Pukul 23.00 lah paling lambat. Namun entah mengapa, saat saya sedang asyik berada di depan PC, waktu serasa merenggang tak terasa. * halah.

Sebenarnya saya tidak suka tidur terlalu larut. Saya senang bangun subuh. Tidur larut membuat proses bangun tidur saat adzan subuh berkumandang lebih sulit. Lebih baik bersegera tidur lalu di pagi harinya bersegera bangun. Lanjutkan pekerjaan yang tersisa malam hari di subuh hari.

Saya jadi teringat salah satu training yang saya ikuti. Kala itu trainernya Bapak Muhammad Isman. Beliau ada bercerita mengenai kebangkitan China. Mengapa China berhasil bangkit. Menjelma menjadi macan Asia dengan kekuatan ekonomi yang diperhitungkan. Ternyata, ada salah satu pepatah, atau ajaran, atau mungkin paham ( Saya lupa tepatnya ) dari china yang berkata:

“untuk dapat mencapai kesuksesan, kamu harus memastikan bahwa di setiap tahun yang kamu jalani, kamu berhasil”

“Untuk mencapai tahun – tahun keberhasilan, kamu harus memastikan bahwa setiap bulannya, kamu mencapai keberhasilan pula.”

“Untuk mencapai bulan – bulan keberhasilan, kamu harus memastikan bahwa setiap minggunya kamu mencapai keberhasilan.”

“Untuk mencapai minggu – minggu keberhasilan, kamu harus memastikan bahwa setiap harinya kamu mencapai keberhasilan.”

“Untuk mencapai hari – hari keberhsilan, kamu harus memastikan bahwa kamu memulai harimu dengan berhasil.”

“Bagaimana memulai harimu dengan berhasil? Bangun pagi dengan semangat.”

Oalah. ternyata rahasia kesuksesan adalah bangun tidur yang benar, dengan semangat.  Pantas shalat subuh berjamaah sangat dianjurkan oleh Rasul. Kalau tidak salah  (seandainya ada yang tahu tepatnya, tolong di koreksi ) ada hadis yang berisi Sabda Rasul yang berkata bahwa:  'andaikata mereka tahu keutamaan Shalat Isya dan Subuh Berjamaah, maka mereka akan datang meskipun dengan merangkak". (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)

Well, saya jadi lebih termotivasi untuk bangun Subuh dan tidak tidur terlalu larut malam. :)

Belum terlalu larut. Saatnya istirahat. Dan besok pagi bangun pagi dengan semangat.


Sumber : fikrirasyid.com

Tuesday, April 15, 2014

BLACK DIAMOND BOULDERACTIVE SINGAPORE 2014.

Persiapkan diri Anda dari sekarang, untuk mengikuti kompetisi Boulderactive 2014 di Singapore tanggal 3 - 6 Juli 2014. Kompetisi yang digelar rutin setiap tahun  selalu dilaksanakan di dalam mall biasanya di Suntech City, sehingga sangat  menarik perhatian bagi penonton dan begitu menggairahkan bagi peserta yang berasal dari negara Asean, Hongkong, dan China. 

Kompetisi ini sangat menghibur dan berkualitas, hal ini karena kepanitiaan yang demikian solid dan berpengalaman dari tahun ke tahun. Even rutin tahunan ini menjadi kompetisi yang cukup bermutu karena di dukung oleh pembuat jalur yang berpengalaman (Yuji Hirayama pada tahun 2012 & 2013). Kegiatan ini setiap tahunnya selalu mampu menyedot animo peserta baik pelajar dan pemanjat senior di Singapore. Meskipun panitia sering tidak menyediakan hadiah uang, tetapi berupa barang-barang dari sponsor, tetapi cukup bermanfaat bagi pemanjat Indonesia untuk mencari pengalaman merasakan atmosfer kompetisi di luar negeri. 

Memang kompetisi boulderactive ini timingnya kurang bagus bagi pemanjat Indonesia,  karena bulan Juli  besuk bertempatan dengan bulan Puasa. Tetapi hal tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak berprestasi. Kompetisi  tahun 2013 kemarin di saat menjalankan ibadah puasa Ponti Hardiyanto dan Temi Teli Lasa masih mampu menjuarai kompetisi tersebut. Karena jadwal sudah pasti, mulai sekarang persiapkan diri Anda dengan membuat paspor, berburu tiket murah, mencari penginapan murah. Disamping untuk bisa berkompetisi untuk menjajal kemampuan latihan, sekaligus bisa sebagai acara belanja, dan rekreasi menghirup udara di luar Indonesia. Untuk penginapan tidaklah mahal, untuk hostel sekelas backpacker seharga Rp. 125.000 - 175.000/malam/orang tersedia. Sedangkan untuk tiket dari Indonesia (Jogja, Surabaya, dan Jakarta ke Singapore antara 500.000 - 1.000.000/orang PP), sedangkan untuk makan masih standar harga makanan di Indonesia. 



Saturday, April 12, 2014

Pedoman Penyelenggaraan Kompetisi Panjat Tebing di Indonesia

Setelah di awal tahun 2014 kemarin PP FPTI me-release Peraturan Kompetisi 2014 maka sekarang PP FPTI kembali me-release buku pedoman yang sejak terbit tahun 2006, baru sekarang diperbaharui dengan judul : "Pedoman Penyelenggaraan Kompetisi 2014".
Certified Mobile Climbing WallBuku ini spesifik mengatur hal-hal  teknis bagaimanaa menyelenggaraan kompetisi Panjat Tebing (Sport Climbing) yang sesuai standart nasional maupun internasional tanpa meninggalkan fungsi pembinaan kepada semua pihak yang terkait. Buku ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari buku Peraturan Kompetisi 2014 yang terbit lebih dulu.


Semoga buku ini bermanfaat dan bisa kita jalankan bersama-sama dengan konsisten sampai nanti tiba saatnya dievaluasi.


Tak kalah pentingnya mohon bantuannya kepada semua kawan-kawan Pengurus Provinsi cq. Bidang Kompetisi untuk secara militan mensosialisasikan adanya buku ini.

Pristiawan
Ka.Bidang Kompetisi PP FPTI

Thursday, April 10, 2014

Pemanjat Pelajar Jawa Tengah Sangat Menjanjikan.

Kejurda Panjat Tebing antar Pelajar Se Jawa Tengah yang digelar tanggal 24 - 26 Maret 2014 berlangsung ketat dan seru. Kejurda Pelajar yang digelar untuk pertama kalinya ini diikuti oleh 28 utusan dari Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. dengan jumlah peserta 206 atlet, yang bertanding di kelompok SD, SMP dan SMA. Di antara para peserta yang juara maupun yang belum menempati podium banyak talenta muda yang 3 - 4 tahun lagi akan menjadi atlet debutan yang akan melapis dan meregenerasi atlet panjat tebing senior Jawa Tengah.

Tidak heran kalau para juara pada kejuaraan yang di gelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah ini, merupakan atlet yang akan diproyeksikan meraih medali emas dan mempertahankan juara umum pada PON 2016 di Jabar dan PON 2020 di Papua, demikian.  pidato pembukaan yang disampaikan oleh Kepala Dinpora Jateng Bapak Budi Santoso.

Kejurda pelajar ini mempertandingkan nomor lead dan speed klasik perorangan putra dan putri. Dari perolehan medali cukup merata dan ketat. Adapun hasil kejuaraan  sebagai berikut:

Kelompok Lead SD Putra :
1. Moh. Muamar Izadi SD N Kejambon 7 Kota Tegal -  Medali Emas
2. M. Revi Rizki SDN Proyonanggan 05 Kabupaten Batang - Medali Perak
3. Exbal Fajar Pamungkas SDN Puro 3 Karang Malang, Sragen - Medali Perunggu

Kelompok Lead SD Putri :
1. Eksyra Kiara P SDN Genuksari 02 Kota Semarang - Medali Emas
2. Farida SDN Tegalsari 01 Kabupaten Batang - Medali Perak
3. Veby Alverina P SDN Sierok 4 Kota Tegal - Medali Perunggu

Kelompok Lead SMP Putra :
1. Kukuh Pamungkas SMPN 9 Purwokerto - Medali Emas
2. Krisbiantoro SMP Kristen 1 Blora - Medali Perak
3. Kiromal Katibin SMP N 6 Batang - Medali Perunggu

Kelompok Lead SMP Putri :
1. Gressia Widyartini SMP 1 Jati Kudus - Medali Emas
2. Gracia Evania Laviola SMP N 3 Purwokerto - Medali Perak
3. Bhetari Toto D SMP N 1 Batealit Jepara - Medali Perunggu

Kelompok Lead SMA Putra :
1. Moh. Abdul Latif SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara - Medali Emas
2. Singgih Prasetyo SMK Sudirman Kota Semarang - Medali Perak
3. Tison Oktobisono SMK N 9 Surakarta - Medali Perunggu

Kelompok Lead SMA Putri :
1. Ndona Nasugian SMA 1 Kudus - Medali Emas
2. Akbar Bani Atun SMA N 3 Purwokerto - Medali Perak
3. Yustika Arum SMA N 3 Purwokerto - Medali Perunggu

Kelompok SMP Putri :
1. Berthdigna  Devi S K SMP N 2 Blora KAB. BLORA
2. Sabrina Fallah   SMP N 1 Karanganyar KAB. KARANGANYAR
3. Devi Vibriyani SMP N 2 Subah KAB. BATANG

Kelompok SMA Putra :
1. Alfian M. Fajri SMK N 9 Surakarta KOTA SURAKARTA
2. Cipto Saputro SMK N 1 Kandeman KAB. BATANG
3. Andri Bagus Setiawan SMK N 2 Purwokerto KAB. BANYUMAS

Kelompok SD Putra:
1. Velin miko Lanfelik Putra SD N 1 Sumampir KAB. BANYUMAS
2. Erwin Yoga Pratama SD Tempelan 2 KAB. BLORA
3. Yoga Ari Laksono SD 1 Tanjungkarang KAB. KUDUS

Kelompok Speed SMA Putri :
Agustina Sari SMK N 1 Blora KAB. BLORA
Rury Diwira R. SMA N 1 Batang KAB. BATANG
Putri Dwi Utami SMA N 3 Purwokerto KAB. BANYUMAS

Kelompok Speed SMA Putra:
1. Muhammad Saeful SMP N 9 Purwokerto KAB. BANYUMAS
2. Aman Syahril SMP N 17 Surakarta KOTA SURAKARTA
3. Adityo Catur Pangestu SMP N 1 Grobogan KAB. GROBOGAN

Kelompok Speed SD Putri :
1. Sabrina Auliya R. SD N Kauman 02 KAB. BATANG
2. Syae Luhur Budiarti SD 4 Jati Wetan KAB. KUDUS
3. Dina Abelia Fajarini SD N Sidorejo Kidul 02 KOTA SALATIGA

Monday, March 17, 2014

Asian University Climbing Championships I 2014 di Singapore

Kejuaraan Panjat Tebing antar universitas se Asia I tahun 2014 akan digelar di Singapore tanggal 1 - 7 Juli 2014. Kejuaraan ini mempertandingkan nomor lead yang akan dilaksanakan di Rock Wall at Stephen Riady Centre, University Town (Lead) dan Funan Digitalife Mall (untuk nomor bouldering). lead perorangan putra dan putri, serta boulder perorangan putra dan putri.

Kuota setiap universitas maksimal 3 atlet setiap nomor dan maksimal mengirimkan 12 atlet dan 5 orang official saja.  Karena kuota setiap negera terbatas segera mencari informasi kepada PP FPTI dengan berkoordinasi  Bidang Kompetisi PP. FPTI Mas Pristiawan Buntoro HP : 08156868070).


Kejuaraan ini dilaksanakan oleh  National University of Singapore (NUS) and di dukung oleh  Singapore Mountaineering Federation (SMF). Batas pendaftaran atau registrasi tanggal 15 Maret 2015. Tetapi karena kompetisi masih lama bagi atlet Indonesia "mungkin" masih diperbolehkan untuk mendaftar. Bagi yang berminat dapat menghubungi Pengprov atau PP FPTI bisa juga meminta informasi kepada panitia melalui email : aucc@nus.edu.sg. telepon kantor (+65) 66012883 Fax: (+65) 6777 9280

Info lebih lengkap silahkan di buka di brosur dibawah ini.

Kejurda Panjat Tebing Antar Pelajar Jawa Tengah, 24 - 26 Maret 2014

Kejurda Panjat Tebing antar Pelajar I se Jawa Tengah akan dilaksanakan pada tanggal 24 - 26 Maret 2014. Kejurda ini akan mempertandingkan kelompok pelajar SD, SMP dan SMA, kategori lead dan speed klasik. Kejurda ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit atlet  muda  yang bertalenta tinggi, kelak akan  mengisi tim panjat tebing Jawa Tengah yang tangguh dan berprestasi di arena nasional dan internasional.

Kejurda ini salah satu barometer pembinaan atlet panjat tebing di Jawa Tengah pada kalangan pelajar, dari setiap kabupaten & Kota se Jawa Tengah. Setiap atlet yang juara akan masuk menjadi nominasi atlet yang akan menghuni Pusat Pembinaan dan Latihan Pejajar Daerah (PPLPD) Jawa Tengah yang rencana akan dimulai tahun 2015.

Kejurda yang baru dilaksanakan pertama ini diselenggarakan oleh Dinas Pemuda & Olaharaga (Dispora) Jawa Tengah dan FPTI Jawa Tengah, akan dilaksanakan di arena Panjat Tebing Jati diri Semarang, berlangsung selama 2 hari. Technical Meeting akan dilaksanakan pada :

    Hari/Tanggal : Senin, 24 Maret 2014
    Waktu : 14.00 - 16.00 WIB
    Tempat : Aula KONI Prov. Jawa Tengah

Meskipun penginapan & konsumsi sudah ditanggung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga.  Pengkab/Pengkot harus aktif melakukan pendekatan kepada diknas, dikpora setempat serta dengan sekolah/guru olahraga agar atlet tersebut mendapatkan support yang posistif baik dalam pembinaan, perijinan, dan pembiayaan. Karena sekolah yang berbasis BOS dan kompetisi ini level provinsi sudah pasti meningkatkan kredibilitas dan nama sekolah tersebut.

Adapun hal-hal yang menyangkut masalah kompetisi, sebagai berikut:

a. Penginapan seluruh Kontingen bertempat di Wisma Griya Patemon, Gunung Pati Semarang. (1 km selatan kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES).
b. Ceck in Hari Senin 24 Maret 2014 setelah Technical Meeting (TM).
c. Transportasi dari Penginapan ke Jati diri menjadi tanggung jawab oleh  masing-masing kontingen. Dari penginapan ke jatidiri ada rute angkotan yang lewat depan wisma Patemon.
d. Persyaratan Peserta adalah Fotocopy raport & surat keterangan dari sekolah.

Jadwal pertandingan akan digelar tanggal 25 – 26 Maret 2014, mulai jam 7.30 sampai selesai. Informasi dan pendaftaran silahkan hubungi Krisna Rano di 085725572323.